Sudah Separuh Jalan
Sore
ini aku kembali berhadapan dengan realita yang sebenarnya sudah sangat aku
hindari. Tapi deretan daftar itu seakan melihatku dengan tatapan tajam yang
sangat menakutkan. Seakan menandakan bahwa mereka marah karena selalu aku abaikan.
Sore itu, deretan daftar itu kembali terbuka, padahal sudah ku tutup dan simpan
dengan sangat hati-hati agar aku tidak harus bertemu mereka.
Semuanya
terlihat percuma, kita sama-sama tak bisa menyalahkan siapapun. Mereka tak bisa
menyalahkanku, begitupun aku yang sekecewa apapun tak pernah bisa menganggap
mereka salah. Mereka ada karenaku, mereka lahir dari buah pikiranku. Bagaimana
bisa kami saling menyalahkan sedang kami sebenarnya adalah satu ?
“Lalu kami harus bagaimana ?”
“Aku pun tidak tahu. Mungkin kalian
hanya harus diam menunggu waktu.”
“Kamu yang membuat kami, bagaimana
bisa kamu biarkan kami seperti ini ?”
“Baiklah kalau begitu. Sekarang aku
yang bertanya kepada kalian, aku harus bagaimana sekarang ?”
Merekapun
hanya diam, karena apa yang harus dilakukan jika waktu memang belum
mengijinkan. Lagi-lagi kami memang tidak bisa saling menyalahkan.
Aku
menenangkan pikiranku dengan secangkir teh hangat di halaman belakang rumah.
Memang sudah separuh jalan dan sebentar lagi tahun akan berganti. Tapi aku bisa
apa ? Bukankah selama ini aku juga sudah berusaha ? Apakah iya semuanya harus
menjadi nyata ? Kalau iya, kenapa soal perasaan tidak ?
Jika
tahu apa saja yang akan terjadi mana mungkin akan ada rencana dan harapan ?
Mana mungkin ada penantian yang hanya terbalas oleh pengikhlasan.
Tapi
jika dipikirkan justru sesuatu yang jauh sekali dari perencanaan akan membawaku
pada pembelajaran baru. Karena setiap cerita akan memberikan makna yang berbeda
dari cerita lainnya.
Setelah
aku menghabiskan tehku, aku buru-buru menemui deretan daftar di kamarku. Aku
ingin mengatakan kepada mereka bahwa
‘Tidak semua yang tidak sesuai
rencana akan berakhir sia-sia. Bahkan beberapanya akan menghadirkan makna baru
untuk kita. Hal mudah yang justru bisa membantu kita adalah penerimaan, bahwa
semuanya memang harus berjalan seperti ini. Tidak semua hal bisa kita wujudkan.
Tidak semua hal bisa kita kendalikan.’
Selamat
menempuh separuh perjalanan berikutnya..
Sesuai atau tidak sesuai rencana. Apakah deretan daftar itu dapat terwujud atau tidak. Percayalah, setiap hal yang terjadi selalu punya makna.
π
BalasHapusπΈπΈπΈ
Hapus